Kamis, 05 Oktober 2017

2 hal yang harus kita ingat dan 2 hal yang harus kita lupakan”. Oleh : Rudi Hartono, M. Pd. I.

“ 2 hal yang harus kita ingat dan 2 hal yang harus kita lupakan”
  Oleh : Rudi Hartono, M. Pd. I. 
 
   
2 hal yang harus kita ingat adalah :
1.    Ingat kebaikan orang lain kepada kita
Dengan kita mengingat kebaikan orang lain terhadap diri kita, maka akan membuat kita senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. dan berterimakasih kepada orang bersangkutan. Kita pun akan termotivasi untuk berbuat baik kepada orang tersebut meski ia tidak memintanya. 

Sesungguhnya berterimakasih dan membalas kebaikan orang lain adalah salah satu bentuk syukur kita kepada Allah swt.
Sebagaimana wasiat Rosululloh Saw. dalam haditsnya:
Barangsiapa yang telah berbuat kebaikan kepada kalian, hendaklah kalian membalasnya. Jika kalian tidak mampu membalasnya, maka berdoalah untuknya, hingga kalian tahu bahwa kalian telah bersyukur. Allah adalah Dzat Yang Maha Tahu Berterimakasih dan sangat cinta kepada orang-orang yang bersyukur.” (HR. Thabroni)
2.    Ingat keburukan kita terhadap orang lain
Jika kita senantiasa mengingat keburukan kita terhadap orang lain, maka sikap yang akan lahir adalah kita senantiasa mawasdiri dan introspeksi untuk menjaga lisan dan sikap kita dari perbuatan buruk terhadap orang lain. 
 
Dan Jika memang kita terlanjur bersikap demikian, maka kita akan segera bertaubat dan meminta maaf kepada orang yang bersangkutan. Karena sesungguhnya yang harus selalu kita ingat adalah bahwa Allah tidak akan mengampuni kesalaham kita jika kita tidak mau meminta maaf terhadap orang yang kita lukai dan sakiti  
       2. hal yang harus kita lupakan adalah :
1.    Lupakan kebaikan kita terhadap orang lain
Jangan sekali mengungkit-ungkit jasa dan kebaikan kita kepada orang lain. Sikap mengenang dan mengungkit amal kebaikan yang sudah kita lakukan akan membatalkan amal. Jadi, apabila kita membuat kebaikan kepada orang lain, coba rasakan seolah-olah kita tidak pernah berbuat baik kepadanya. Bukankah baginda rasulullah telah bersabda : "Tujuh pihak yang diberi naungan oleh Allah, dimana pada hari itu tidak ada naungan kecuali naungan-Nya.” Dari tujuh pihak tersebut, Rasulullah menyebutkan bahwa siapa saja yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi -ibarat tangan kiri tak mengetahui apa yang dilakukan tangan kanan- maka ia termasuk salah satu di dalamnya. Begitulah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Disamping itu menurut imam Ghazali dalam kitabnya Ihya ulumuddin menyatakan : bahwa, ikhfa’ al-amal (menyembunyikan amalan) merupakan salah satu cara untuk menutup pintu riya’. Dengan demikian, jika amalan kebaikan tidak ada yang menyaksikannya, maka pikiran yang menginginkan agar ada yang melihatnya dan memujinya akan sirna.
2.    Lupakan kejahatan orang lain terhadap kita
Suatu hari, Rasulullah saw dan para sahabat tengah di masjid. Beliau mengatakan bahwa akan datang seorang ahli surga. Lalu datanglah seorang badui. Hingga dua hari berikutnya Rasulullah mengatakan hal yang sama, dan yang hadir si badui tersebut. Para sahabat bingung, apa yang membuat orang itu disebut calon penghuni surga. Amr bin Amru bin Ash, yang diizinkan Rasulullah untuk menginap di rumah badui itu tidak menemukan sesuatu yang istimewa setelah tiga hari bersamanya. Akhirnya Amr bertanya kepadanya, mengapa Rasulullah sampai menyebutnya calon penghuni surga. Orang badui itu pun menjawab dengan polos “Sebenarnya setiap malam sebelum aku tertidur, aku selalu mendoakan orang-orang, aku maafkan semua kesalahan orang- orang dan mengikhlaskan semua”. Dan yang paling penting adalah dengan meneladani sifat pemaaf dari Baginda Rasulullah, InsyaAllah, perasaan dan hati kita bisa terhindar dari segala perkara negatif yakni kebencian dan dendam.
 
Barokallahu lana walakum filquranil adzim wanafaani waiyakum bima fiihi minal ayati wadikril hakim watakobbalallahu minna waminkum tilawatahu innahu huwa ssamiul alim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Merawat Potret " Bodo Kupat" dalam tradisi Jepara

Merawat Potret " Bodo Kupat" dalam tradisi Jepara Hari Kamis besok tepat tanggal 8 Syawwal 1442 H. Dalam tradisi masyarakat muslim...