“ 2 hal yang harus kita ingat
dan 2 hal yang harus kita lupakan”
2 hal yang harus kita ingat adalah :
1. Ingat kebaikan orang lain kepada kita
Sesungguhnya berterimakasih dan membalas kebaikan orang lain adalah salah satu bentuk syukur kita kepada Allah swt.
Sebagaimana
wasiat Rosululloh Saw. dalam haditsnya:
Barangsiapa yang telah berbuat kebaikan
kepada kalian, hendaklah kalian membalasnya. Jika kalian tidak mampu
membalasnya, maka berdoalah untuknya, hingga kalian tahu bahwa kalian telah
bersyukur. Allah adalah Dzat Yang Maha Tahu Berterimakasih dan sangat cinta
kepada orang-orang yang bersyukur.” (HR. Thabroni)
2. Ingat keburukan kita terhadap orang lain
Jika kita
senantiasa mengingat keburukan kita terhadap orang lain, maka sikap yang akan lahir adalah kita senantiasa
mawasdiri dan introspeksi untuk menjaga lisan dan sikap kita dari perbuatan buruk
terhadap orang lain.
Dan Jika memang kita terlanjur bersikap demikian, maka kita akan segera bertaubat dan meminta maaf kepada orang yang bersangkutan. Karena sesungguhnya yang harus selalu kita ingat adalah bahwa Allah tidak akan mengampuni kesalaham kita jika kita tidak mau meminta maaf terhadap orang yang kita lukai dan sakiti
Dan Jika memang kita terlanjur bersikap demikian, maka kita akan segera bertaubat dan meminta maaf kepada orang yang bersangkutan. Karena sesungguhnya yang harus selalu kita ingat adalah bahwa Allah tidak akan mengampuni kesalaham kita jika kita tidak mau meminta maaf terhadap orang yang kita lukai dan sakiti
2. hal yang harus kita
lupakan adalah :
1. Lupakan kebaikan kita terhadap orang lain
Jangan sekali mengungkit-ungkit jasa dan
kebaikan kita kepada orang lain. Sikap mengenang dan mengungkit amal kebaikan
yang sudah kita lakukan akan membatalkan amal. Jadi, apabila kita membuat
kebaikan kepada orang lain, coba rasakan seolah-olah kita tidak pernah berbuat
baik kepadanya. Bukankah baginda rasulullah telah bersabda : "Tujuh pihak
yang diberi naungan oleh Allah, dimana pada hari itu tidak ada naungan kecuali
naungan-Nya.” Dari tujuh pihak tersebut, Rasulullah menyebutkan bahwa siapa
saja yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi -ibarat tangan kiri tak
mengetahui apa yang dilakukan tangan kanan- maka ia termasuk salah satu di
dalamnya. Begitulah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Disamping itu menurut imam Ghazali dalam kitabnya Ihya ulumuddin menyatakan : bahwa, ikhfa’ al-amal (menyembunyikan amalan) merupakan salah satu cara untuk menutup pintu riya’. Dengan demikian, jika amalan kebaikan tidak ada yang menyaksikannya, maka pikiran yang menginginkan agar ada yang melihatnya dan memujinya akan sirna.
2. Lupakan kejahatan orang lain terhadap
kita
Suatu hari, Rasulullah saw dan para
sahabat tengah di masjid. Beliau mengatakan bahwa akan datang seorang ahli
surga. Lalu datanglah seorang badui. Hingga dua hari berikutnya Rasulullah
mengatakan hal yang sama, dan yang hadir si badui tersebut. Para sahabat
bingung, apa yang membuat orang itu disebut calon penghuni surga. Amr bin Amru
bin Ash, yang diizinkan Rasulullah untuk menginap di rumah badui itu tidak
menemukan sesuatu yang istimewa setelah tiga hari bersamanya. Akhirnya Amr
bertanya kepadanya, mengapa Rasulullah sampai menyebutnya calon penghuni surga.
Orang badui itu pun menjawab dengan polos “Sebenarnya setiap malam sebelum
aku tertidur, aku selalu mendoakan orang-orang, aku maafkan semua kesalahan
orang- orang dan mengikhlaskan semua”. Dan yang paling penting adalah
dengan meneladani sifat pemaaf dari Baginda Rasulullah, InsyaAllah, perasaan
dan hati kita bisa terhindar dari segala perkara negatif yakni kebencian dan
dendam.
Barokallahu
lana walakum filquranil adzim wanafaani waiyakum bima fiihi minal ayati wadikril hakim
watakobbalallahu minna waminkum tilawatahu innahu huwa ssamiul alim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar