Senin, 04 Desember 2017

Pembelajaran PAIKEM



PEMBELAJARAN PAIKEM
Oleh : Rudi Hartono, M. Pd. I.
Guru SD Islam Al Azhar 8 Kembangan Jakarta Barat

Pengertian  Pembelajaran  PAIKEM
PAIKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif Inovatif Efektif dan Menyenangkan. Pembelajaran PAIKEM adalah sebuah pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk mengerjakan kegiatan yang beragam dalam rangka mengembangkan keterampilan dan pemahamannya, dengan penekanan peserta didik belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar (termasuk pemanfaatan lingkungan), supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif. Menurut Djamarah, “Pembelajaran PAIKEM hadir sebagai solusi, karena pembelajaran model ini lebih memungkinkan guru maupun siswa untuk sama-sama aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran, selain itu, strategi ini juga lebih memungkinkan guru maupun siswa untuk sama- sama memunculkan jiwa kreatif nya dalam kegiatan pembelajaran”
Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi. Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.
Secara garis besar, gambaran pembelajaran PAIKEM adalah sebagai berikut:
  1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
  2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
  3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’
  4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
  5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
Prinsip Pembelajaran  PAIKEM
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru dalam pembelajaran berbasis PAIKEM  dapat dijelaskan sebagai berikut :
  1. Adanya proses mengalami, artinya peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun emosional. Melalui pengalaman langsung pembelajaran akan lebih member makna kepada siswa dari pada hanya mendengarkan. Misalnya pada mata pelajaran olahraga. Siswa dapat mengetahui bagaimana cara nya melakukan serve pada permainan bola voli, maka guru memberikan kesempatan kepada siswa nya untuk melakukan serve bola.
  2. Adanya proses komunikasi, artinya kegiatan pembelajran memungkinkan  terjadinya komunikasi antara guru dan peserta didik.
  3. Adanya proses interaksi, artinya kegiatan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya interaksi multi arah, dimana proses komunikasi antara guru dengan siswa, siswa dengan guru,siswa dengan siswa.
  4. Adanya proses refleksi, yaitu kegiatan pembelajarannya memungkinkan peserta didik memkirkan kembali apa yang telah dilakukan. Kegiatan refleksi ini dilakukan bersama antara guru dengan siswa.
Hal  yang  Harus  Diperhatikan  dalam  Pembelajaran  PAIKEM
Diantara hal- hal yang harus diperhatiakan dalam pelaksanaan pembelajaran PAIKEM  adalah sebagai berikut :
Memahami sifat yang dimiliki anak
Pada dasarnya anak memiliki sifat: rasa ingin tahu dan berimajinasi. Anak desa, anak kota, anak orang kaya, anak orang miskin, anak Indonesia, atau anak bukan Indonesia – selama mereka normal – terlahir memiliki kedua sifat itu. Kedua sifat tersebut merupakan modal dasar bagi berkembangnya sikap/berpikir kritis dan kreatif. Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu lahan yang harus kita olah sehingga subur bagi berkembangnya kedua sifat, anugerah Tuhan, tersebut. Suasana pembelajaran dimana guru memuji anak karena hasil karyanya, guru mengajukan pertanyaan yang menantang, dan guru yang mendorong anak untuk melakukan percobaan, misalnya, merupakan pembelajaran yang subur seperti yang dimaksud.
Mengenal anak secara  perorangan
Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam PAKEM (Pembelajaran Aktif, Menyenangkan, dan Efektif) perbedaan individual perlu diperhatikan dan harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran. Semua anak dalam kelas tidak selalu mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan berbeda sesuai dengan kecepatan belajarnya. Anak-anak yang memiliki kemampuan lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah (tutor sebaya). Dengan mengenal kemampuan anak, kita dapat membantunya bila mendapat kesulitan sehingga belajar anak tersebut menjadi optimal.
Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain berpasangan atau berkelompok dalam bermain. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar. Dalam melakukan tugas atau membahas sesuatu, anak dapat bekerja berpasangan atau dalam kelompok. Berdasarkan pengalaman, anak akan menyelesaikan tugas dengan baik bila mereka duduk berkelompok. Duduk seperti ini memudahkan mereka untuk berinteraksi dan bertukar pikiran. Namun demikian, anak perlu juga menyelesaikan tugas secara perorangan agar bakat individunya berkembang.
Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Hal ini memerlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk menganalisis masalah; dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah. Kedua jenis berpikir tersebut, kritis dan kreatif, berasal dari rasa ingin tahu dan imajinasi yang keduanya ada pada diri anak sejak lahir. Oleh karena itu, tugas guru adalah mengembangkannya, antara lain dengan sering-sering memberikan tugas atau mengajukan pertanyaan yang terbuka. Pertanyaan yang dimulai dengan kata-kata “Apa yang terjadi jika ” lebih baik daripada yang dimulai dengan kata-kata “Apa, berapa, kapan”, yang umumnya tertutup (jawaban betul hanya satu).
Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan dalam PAIKEM. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan untuk memenuhi ruang kelas seperti itu. Selain itu, hasil pekerjaan yang dipajangkan diharapkan memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi siswa lain. Yang dipajangkan dapat berupa hasil kerja perorangan, berpasangan, atau kelompok. Pajangan dapat berupa gambar, peta, diagram, model, benda asli, puisi, karangan, dan sebagainya. Ruang kelas yang penuh dengan pajangan hasil pekerjaan siswa, dan ditata dengan baik, dapat membantu guru dalam pembelajaran karena dapat dijadikan rujukan ketika membahas suatu masalah.
Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
Lingkungan (fisik, sosial, atau budaya) merupakan sumber yang sangat kaya untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat berperan sebagai media belajar, tetapi juga sebagai objek kajian (sumber belajar). Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar sering membuat anak merasa senang dalam belajar. Belajar dengan menggunakan lingkungan tidak selalu harus keluar kelas. Bahan dari lingkungan dapat dibawa ke ruang kelas untuk menghemat biaya dan waktu. Pemanfaatan lingkungan dapat men-gembangkan sejumlah keterampilan seperti mengamati (dengan seluruh indera), mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasi, membuat tulisan, dan membuat gambar/diagram.
Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
Mutu hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam belajar. Pemberian umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkap kekuatan daripada kelemahan siswa. Selain itu, cara memberikan umpan balik pun harus secara santun. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih percaya diri dalam menghadapi tugas-tugas belajar selanjutnya. Guru harus konsisten memeriksa hasil pekerjaan siswa dan memberikan komentar dan catatan. Catatan guru berkaitan dengan pekerjaan siswa lebih bermakna bagi pengembangan diri siswa daripada hanya sekedar angka.
Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental
Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para siswa kelihatan sibuk bekerja dan bergerak. Apalagi jika bangku dan meja diatur berkelompok serta siswa duduk saling berhadapan. Keadaan tersebut bukanlah ciri yang sebenarnya dari PAiKEM. Aktif mental lebih diinginkan daripada aktif fisik. Sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengungkapkan gagasan merupakan tanda-tanda aktif mental. Syarat berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya perasaan tidak takut: takut ditertawakan, takut disepelekan, atau takut dimarahi jika salah. Oleh karena itu, guru hendaknya menghilangkan penyebab rasa takut tersebut, baik yang datang dari guru itu sendiri maupun dari temannya. Berkembangnya rasa takut sangat bertentangan dengan ‘PAIKEM menyenangkan.’
Kelebihan  Pembelajaran  PAIKEM
      Diantara kelebihan Pembelajaran PAIKEM adalah aebagai berikut:
  1. Dengan PAIKEM, pelaksanaan pembelajaran jauh lebih mendalam daripada menggunakan cara konvensional (guru banyak berceramah). Dengan demikian PAKEM akan meningkatkan berbagai kemampuan seperti dituntut oleh KBK.
  2. Salah satu kelebihan PAIKEM adalah melatih kemandirian siswa dalam belajar termasuk keterampilan mencari dan memanfaatkan informasi.
  3. Pendalaman pelajaran dilakukan dengan bimbingan langsung dari guru, sedangkan materi yang kurang esensial dapat dibaca sendiri oleh siswa. Dengan jalan demikian tidak perlu khawatir semua materi tidak dapat diselesaikan
  4. Memberikan pelayanan kepada siswa dengan kemampuan berbeda beda.
  5. Dengan PAIKEM, anak pandai, sedang, dan kurang semuanya diusahakan meningkatkan kemampuan masing masing.
  6. Negara negara maju yang sudah menerapkan PAKEM dengan baik menghasilkan orang orang pandai yang melakukan berbagai penelitian dan menghasilkan penemuan penemuan baru yang bermanfaat bagi umat manusia di seluruh dunia.Keberhasilan siswa selama ini hanya dilihat dengan menggunakan ukur-an UAN dan nilai tinggi NEM. Padahal kita semuanya mengetahui bahwa UAN hanya mengukur aspek kognitif saja (tingkat rendah dalam taksonomi Bloom). 
  7. Dalam PAIKEM, berbagai kemampuan siswa (belajar mandiri, bekerjasama, berpikir kritis, mencari informasi, memecahkan masalah, mengambil keputusan dsb) dikembangkan untuk memberikan bekal bagi mereka untuk terjun ke dunia modern yang penuh tantangan dan persaingan antar bangsa.
  8. KBM yang berhasil adalah KBM yang dapat meningkatkan berbagai kemampuan siswa. Kalau guru banyak berceramah, kemampuan yang dikembangkan pada diri siswa adalah kemampuan mendengarkan, mengingat, dan menjawab pertanyaan ingatan. 
  9. Semuanya dengan daya retensi yang sangat rendah. Sebaliknya dengan PAIKEM, siswa akan terlatih mencari informasi,menyaring informasi, menggunakan informasi, berdiskusi, mengajukan pertanyaan, melakukan pengamatan, penelitian, percobaan , membuat laporan dan sebagainya.
Strategi  Pembelajaran PAIKEM
Pembelajaran yang Aktif
Keberhasilan pencapaian kompetensi satu mata pelajaran bergantung kepada beberapa aspek. Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi adalah  bagaimana cara seorang guru dalam melaksanakan pembelajaranKecenderungan pembelajaran sat ini masih berpusat pada guru dengan bercerita atau berceramah. Siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Akibatnya, tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran rendah. Di samping itu, media jarang digunakan dalam pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi kering dan kurang bermakna. Lebih lanjut Hamzah B Uno mengatakan, “apabila pembelajaran sudah jarang menggunakan media, maka guru akan melakukan pembelajaran tidak lebih hanya sekedar menggugurkan kewajiban. Asal tugasnya sebagai guru dalam melakukan perintah yang terjadwal sesuai denga waktu yang telah dilaksanakan tanpa peduli apa yang telah diajarkan bisa dimengerti apa tidak”
Kalau kita pahami, suasana pembelajaran aktif dapat memberikan atmosfer berbeda di dalam ruang kelas. Sementara itu pembelajaran yang pasif dapat menimbulkan suasana pembelajaran yang monotan dan menjemukan, karena satu-satunya sumber.  pengetahuan dikelas adalah guru. Oleh karena itu, hal yang paling utama yang menjadi keaktifan siswa di dalam kelas adalah munculnya rasa ingin tahu, ketertarikan dan minat siswa terhadap hal yang sedang dipelajari. Untuk itu, melalui berbagi teknik dan metode, guru harus berusaha sebisa mungkin untuk menciptakan suasana sedemikian rupa guna memicu rasa kepenasaran siswa aktif bertanya, mempertanyakan  mengemukakan ide dan pendapat. Dewasa ini kita menyadari bahwa keaktifan siswa dalam proses pembelajaran merupakan faktor penting, kegiatan aktif ini seharusnya tidaklah  hanya berupa keterlibatan secara fisik belaka, tetapi hal yang lebih utama adalah keterlibatan mental atau intelektual, khususnya keterlibatan intelektual-emosional. Hal ini senada dengan apa yang di kemukakan oleh Masitoh, beliau berpendapat bahwa, “Keterlibatan intelektual memberi peluang terjadinya asimilasi atau akomodasi kognitif terhadap pengetahuan baru, serta terbentuknya meta-kognisi (kesadaran dan kemampun untuk mengendalikan proses kognitifnya itu)”
Untuk mewujudkan prinsip belajar diatas, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran PAIKEM, antara lain:
  1. Mengupayakan variasi kegiatan dan suasana belajar dengan penggunaan berbagai strategi pembelajaran
  2. Menumbuhkan prakarsa siswa untuk aktif dan kreatif dalam kegiatan pembelajaran
  3. Mengembangkan berbagai pola interaksi dalam pembelajaran, baik antara guru dan siswa maupun antar siswa
  4. Menggunakan berbagai sumber belajar
  5. Pemantauan yang intensif dan diikuti dengan pemberian balikan yang spesifik
Pembelajaran yang  Inovatif 
Apa sebenarnya pembelajaran yang inovatif itu.?. Menurut TIM Penyususn kamus Pusat Pembinaan dan Pengembnagan Bahasa, “inovatif berarti bersifat mengenalkan sesuatu yang baru”.Sedangkan menurut urdin Muhammad, “pembelajaran inovatif adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya yang dilkukan oleh guru”. Pembelajaran inovatif lebih mengarah pada pembelajaran yang erpusat pada siswa. Proses pembelajaran dirancang, disusun dan dikondisikan untuk siswa agar belajar. Dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa, pemahaman konteks  siswa menjadi bagian yang sangat penting. Karena dari sinilah seluruh rancangan proses pembelajaran dimulai. ubungan antara siswa dan guru adalah hubungan yang saling belajar dan saling membangun. Otonomi siswa sebagai pribadi dan subjek pendidikan menjadi titik acuan seluruh perencanaan dan proses pembelajaran. Selanjutnya pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran  menyenangkan yang bisa membuat siswa terbebas dari kejenuhan kejenuhan pembelajaran. Model pembelajaran inovatif ini tentunya berbed jauh dari model pembelajaran konvensional yang memang sudah menjadi kebiasaan dalam pembelajaran. Guru mencoba untuk menanamkan pemikiran   "Learning is fun" kepada semua peserta didiknya yang merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan tertekan dengan tenggat waktu tugas, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan, dan tentu saja rasa bosan.
Pembelajaran yang  Kreatif 
Kreatif sering digambarkan dengan kemampuan berfikir kritis dan banyak ide serta gagasan. Orang kreatif melihat hal yang sama, tetapi melalui cara berfikir yang berbeda. Profesi guru sebagai bidang pekerjaan khusus dituntut memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu, nilai keunggulan yang harus dimiliki guru adalah kreativitas.  Menurut Sardiman, “diantara pembelajaran yang kreatif adalah pembelajaran yang mengikuti prosedur waktu dalam hal ini adalah ketepatan guru dalam mengalokasikan waktu yang tersedia dalam suatu interaksi belajar mengajar”. Pembelajaran kreatif menekankan pada pengembangan kreatifitas, baik pengembangan kemampuan imajinasi dan daya cipta ( mengarang, membuat kerajinan tangan, mempraktekkan kesenian dll ) maupun pengembangan kemampuan berpikir kreatif. Pengembangan kemampuan berpikir kreatif haruslah seimbang dengan kemampuan berpikir rasional logis.
Kreatifitas merupakan tahap paling tinggi dalam pengembangan kemampuan belajar seseorang. Untuk menumbuhkan kreatifitas cukup sulit dilakukan, jika dalam proses yang berlangsung tidak memberikan keaktifan bagi siswa. Selanjutnya, bagi siswa, pengembangan kemampuan berpikir kretaif melalui pembelajaran kreatif, akan menjadi bekal yang sangat berharga untuk menghadapi tantangan dan permasalahan di masa depan, yang tentunya akan berubah seiring perubahan zaman dan peradaban
Pembelajaran yang  Efektif
Bebrapa ahli pembelajaran mengemukaka pandangannya, misalnya Yusuf Hadi Miarso sebagaimana pendapatnya dikutip oleh Hamzah B Uno, beliau mengatakan bahwa pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat menghasilkan belajar yang bermanfaat dan terfokus pada siswa melalui penggunaanprosedur yang tepat. Definisi ini mengandung arti bahwa pembelajaran yang efektif haruslah  terdapat dua hal penting, yaitu terjadinya belajar pada siswa dan apa yang dilakukan oleh guru untuk membelajarkan siswanya. Efektifitas pembelajaran merupakan kriteria penting dalam setiap pembelajaran. Suatu pembelajaran disebut efektif manakala pembelajaran tersebut telah mencapai tujuan pendidikan. Tujuan yang diinginkan dalam pembelajaran itu mencakup pada penguasaan IPTEKS sebagai bahan ajar, pembentukan keterampilan atau kemampuan belajar yang lebih efektif dan efisien ( belajar mengenai bagaimana cara belajar ), bahkan pembentukan kemampuan meta-kognisi ( kemampuan pengendalian proses kognitif itu sendiri )

Dengan demikian, pendidikan disekolah diharapkan dapat meujudkan tujuan pendidikan untuk membangun manusia indonesia seutuhnya, yakni manusia indonesia sebagai fakta a priori, yang dikemudian di bangun dengn bekal ilmu pengetahuan dan teknologi serta keahlian dan kemahiran lainnya, sebagai fakta a posteriori.
Pembelajaran Menyenangkan
Pembelajaran yang menarik adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yan diajarkannya dengan situasi dunia nuyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari- hari. Secara sederhana, pembelajaran menyenangkan merupakan pembelajran yang didesain sedemikian rupa sehingga memberikan susana penuh keceriaan, menyenangkan, dan yang paling utama, tidak membosankan, peserta didik. Suasana seperti itu akan membuat peserta didik bisa lebih terfokus pada kegiatan belajar-mengajar dikelasnya, sehingga curah perhatiannya akan lebih tinggi. Tingginya tingkat curah perhatian tersebut, akan meningkatkan hasil belajar.
Namun perlu kita ketahui juga, kesenangan belajar bukan hanya karena lingkungan belajar yang menggairahkan, tetapi juga karena terpenuhinya hasrat ingin tahu (need achievement) peserta didik. Pembelajaran menyenangkan memerlukan dukungan pengelolaan kelas serta penggunaan media pembelajaran alat bantu dan atau sumber belajar yang tepat. Pembelajaran yang menyenangkan dapat juga tercipta karena proses pembelajaran disesuaikan dengan karekteristik murid ( seperti: kongkrit, holistik, manipulatif, dll ), dengan menerapkan pendekatan CBSA dan atau pendekatan keterampilan proses.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil isi makalah di atas maka dapat pemakalah simpulkan bahwa pembelajaran PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan) salah satu metode pembelajaran berbasis lingkungan. Metode ini mampu melibatkan siswa secara langsung dengan berbagai pengenalan terhadap lingkungan. Dengan demikian selama dalam proses pembelajaran akan mengajak siswa lebih aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. PAIKEM adalah suatu pembelajaran yang mengajak anak didik untuk belajar secara aktif. Mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran, mereka yang aktif menggunakan otak, menemukan ide pokok dari mata pelajaran,memecahkan setiap persoalan, mengaplikasikan apa yang baru dipelajari kedalam kehidupan nyata. Dalam kegiatan belajar yang aktif, anak didik sendiri yang melakukannya, memecahkan masalah sendiri, menemukan contoh-contoh secara kreatif, mencoba keterampilan-keterampilan dan melakukan tugas-tugas tanpa paksaan. Kosentrasikan diri pada pekerjaan

DAFTAR PUSTAKA
Lajnah Pentashih Mushaf Al- Quran Departemen Agama RI, Al- Quran Tajwid      dan Terjemah, ( Jakarta : PT. Hoirul Bayan, 2005 )
Nata, Abuddin, Manajemen Pendidikan, Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indoesia, ( Jakarta : Kencana Penada Media Group, 2010 )
Umbiyati, Nur, Ilmu Pendidikan Islam, ( Bandung : Pustaka Setia, 2005 )
TIM Penyusun, buku panduan penyusunan Proposal, Tesis, Disertasi Pascasarjana Institut PTIQ Jakarta, (Jakarta: PTIQ Jakarta, 2013)
Syaiful Bahri, Djamarah, Guru dan Anak Didik. ( Jakarta : Rineka Cipta, 2010)
B Uno, Hamzah, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2011 )
Masitoh. Strategi Pembelajaran, ( Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia., 2009 )
TIM Penyususn kamus Pusat Pembinaan dan Pengembnagan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Balai Pustaka, 1989 )
Muhammad, Nurdin, Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif       dan Menarik, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2011 )
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, ( Jakarta : PT Raja Grafindo   Persada, 2011 )


Merawat Potret " Bodo Kupat" dalam tradisi Jepara

Merawat Potret " Bodo Kupat" dalam tradisi Jepara Hari Kamis besok tepat tanggal 8 Syawwal 1442 H. Dalam tradisi masyarakat muslim...