PEMBELAJARAN PAIKEM
Oleh : Rudi Hartono,
M. Pd. I.
Guru SD Islam
Al Azhar 8 Kembangan Jakarta Barat
Pengertian Pembelajaran PAIKEM
PAIKEM
merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif Inovatif Efektif dan Menyenangkan. Pembelajaran
PAIKEM adalah sebuah pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk
mengerjakan kegiatan yang beragam dalam rangka mengembangkan keterampilan dan
pemahamannya, dengan penekanan peserta didik belajar sambil bekerja, sementara
guru menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar (termasuk pemanfaatan
lingkungan), supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif. Menurut
Djamarah, “Pembelajaran PAIKEM hadir sebagai solusi, karena pembelajaran model
ini lebih memungkinkan guru maupun siswa untuk sama-sama aktif terlibat dalam
kegiatan pembelajaran, selain itu, strategi ini juga lebih memungkinkan guru
maupun siswa untuk sama- sama memunculkan jiwa kreatif nya dalam kegiatan
pembelajaran”
Peran aktif dari siswa sangat
penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan
sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Kreatif juga dimaksudkan agar
guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai
tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang
menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar
sehingga waktu curah perhatiannya tinggi. Menurut hasil penelitian, tingginya
waktu curah terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan
tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan
apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab
pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika
pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka
pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.
Secara garis besar, gambaran pembelajaran
PAIKEM adalah sebagai berikut:
- Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
- Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
- Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’
- Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
- Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
Prinsip Pembelajaran PAIKEM
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru
dalam pembelajaran berbasis PAIKEM dapat
dijelaskan sebagai berikut :
- Adanya proses mengalami, artinya peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun emosional. Melalui pengalaman langsung pembelajaran akan lebih member makna kepada siswa dari pada hanya mendengarkan. Misalnya pada mata pelajaran olahraga. Siswa dapat mengetahui bagaimana cara nya melakukan serve pada permainan bola voli, maka guru memberikan kesempatan kepada siswa nya untuk melakukan serve bola.
- Adanya proses komunikasi, artinya kegiatan pembelajran memungkinkan terjadinya komunikasi antara guru dan peserta didik.
- Adanya proses interaksi, artinya kegiatan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya interaksi multi arah, dimana proses komunikasi antara guru dengan siswa, siswa dengan guru,siswa dengan siswa.
- Adanya proses refleksi, yaitu kegiatan pembelajarannya memungkinkan peserta didik memkirkan kembali apa yang telah dilakukan. Kegiatan refleksi ini dilakukan bersama antara guru dengan siswa.
Hal yang
Harus Diperhatikan dalam Pembelajaran
PAIKEM
Diantara hal- hal yang harus
diperhatiakan dalam pelaksanaan pembelajaran PAIKEM adalah sebagai berikut :
Memahami
sifat yang dimiliki anak
Pada dasarnya anak memiliki sifat:
rasa ingin tahu dan berimajinasi. Anak desa, anak kota, anak orang kaya, anak
orang miskin, anak Indonesia, atau anak bukan Indonesia – selama mereka normal
– terlahir memiliki kedua sifat itu. Kedua sifat tersebut merupakan modal dasar
bagi berkembangnya sikap/berpikir kritis dan kreatif. Kegiatan pembelajaran
merupakan salah satu lahan yang harus kita olah sehingga subur bagi
berkembangnya kedua sifat, anugerah Tuhan, tersebut. Suasana pembelajaran
dimana guru memuji anak karena hasil karyanya, guru mengajukan pertanyaan yang
menantang, dan guru yang mendorong anak untuk melakukan percobaan, misalnya,
merupakan pembelajaran yang subur seperti yang dimaksud.
Mengenal
anak secara perorangan
Para siswa berasal dari lingkungan
keluarga yang bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam PAKEM
(Pembelajaran Aktif, Menyenangkan, dan Efektif) perbedaan individual perlu
diperhatikan dan harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran. Semua anak dalam
kelas tidak selalu mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan berbeda sesuai
dengan kecepatan belajarnya. Anak-anak yang memiliki kemampuan lebih dapat
dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah (tutor sebaya). Dengan mengenal
kemampuan anak, kita dapat membantunya bila mendapat kesulitan sehingga belajar
anak tersebut menjadi optimal.
Memanfaatkan
perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
Sebagai makhluk sosial, anak sejak
kecil secara alami bermain berpasangan atau berkelompok dalam bermain. Perilaku
ini dapat dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar. Dalam melakukan tugas
atau membahas sesuatu, anak dapat bekerja berpasangan atau dalam kelompok.
Berdasarkan pengalaman, anak akan menyelesaikan tugas dengan baik bila mereka
duduk berkelompok. Duduk seperti ini memudahkan mereka untuk berinteraksi dan
bertukar pikiran. Namun demikian, anak perlu juga menyelesaikan tugas secara
perorangan agar bakat individunya berkembang.
Mengembangkan
kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
Pada dasarnya hidup ini adalah
memecahkan masalah. Hal ini memerlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
Kritis untuk menganalisis masalah; dan kreatif untuk melahirkan alternatif
pemecahan masalah. Kedua jenis berpikir tersebut, kritis dan kreatif, berasal
dari rasa ingin tahu dan imajinasi yang keduanya ada pada diri anak sejak
lahir. Oleh karena itu, tugas guru adalah mengembangkannya, antara lain dengan
sering-sering memberikan tugas atau mengajukan pertanyaan yang terbuka.
Pertanyaan yang dimulai dengan kata-kata “Apa yang terjadi jika ” lebih baik
daripada yang dimulai dengan kata-kata “Apa, berapa, kapan”, yang umumnya
tertutup (jawaban betul hanya satu).
Mengembangkan
ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
Ruang kelas yang menarik merupakan
hal yang sangat disarankan dalam PAIKEM. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya
dipajangkan untuk memenuhi ruang kelas seperti itu. Selain itu, hasil pekerjaan
yang dipajangkan diharapkan memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik dan
menimbulkan inspirasi bagi siswa lain. Yang dipajangkan dapat berupa hasil
kerja perorangan, berpasangan, atau kelompok. Pajangan dapat berupa gambar,
peta, diagram, model, benda asli, puisi, karangan, dan sebagainya. Ruang kelas
yang penuh dengan pajangan hasil pekerjaan siswa, dan ditata dengan baik, dapat
membantu guru dalam pembelajaran karena dapat dijadikan rujukan ketika membahas
suatu masalah.
Memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar
Lingkungan (fisik, sosial, atau
budaya) merupakan sumber yang sangat kaya untuk bahan belajar anak. Lingkungan
dapat berperan sebagai media belajar, tetapi juga sebagai objek kajian (sumber
belajar). Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar sering membuat anak
merasa senang dalam belajar. Belajar dengan menggunakan lingkungan tidak selalu
harus keluar kelas. Bahan dari lingkungan dapat dibawa ke ruang kelas untuk
menghemat biaya dan waktu. Pemanfaatan lingkungan dapat men-gembangkan sejumlah
keterampilan seperti mengamati (dengan seluruh indera), mencatat, merumuskan
pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasi, membuat tulisan, dan membuat
gambar/diagram.
Memberikan
umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
Mutu hasil belajar akan meningkat
bila terjadi interaksi dalam belajar. Pemberian umpan balik dari guru kepada
siswa merupakan salah satu bentuk interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik
hendaknya lebih mengungkap kekuatan daripada kelemahan siswa. Selain itu, cara
memberikan umpan balik pun harus secara santun. Hal ini dimaksudkan agar siswa
lebih percaya diri dalam menghadapi tugas-tugas belajar selanjutnya. Guru harus
konsisten memeriksa hasil pekerjaan siswa dan memberikan komentar dan catatan.
Catatan guru berkaitan dengan pekerjaan siswa lebih bermakna bagi pengembangan
diri siswa daripada hanya sekedar angka.
Membedakan
antara aktif fisik dan aktif mental
Banyak guru yang sudah merasa puas
bila menyaksikan para siswa kelihatan sibuk bekerja dan bergerak. Apalagi jika
bangku dan meja diatur berkelompok serta siswa duduk saling berhadapan. Keadaan
tersebut bukanlah ciri yang sebenarnya dari PAiKEM. Aktif mental lebih
diinginkan daripada aktif fisik. Sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang
lain, dan mengungkapkan gagasan merupakan tanda-tanda aktif mental. Syarat
berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya perasaan tidak takut: takut
ditertawakan, takut disepelekan, atau takut dimarahi jika salah. Oleh karena
itu, guru hendaknya menghilangkan penyebab rasa takut tersebut, baik yang
datang dari guru itu sendiri maupun dari temannya. Berkembangnya rasa takut
sangat bertentangan dengan ‘PAIKEM menyenangkan.’
Kelebihan Pembelajaran PAIKEM
Diantara kelebihan
Pembelajaran PAIKEM adalah aebagai berikut:
- Dengan PAIKEM, pelaksanaan pembelajaran jauh lebih mendalam daripada menggunakan cara konvensional (guru banyak berceramah). Dengan demikian PAKEM akan meningkatkan berbagai kemampuan seperti dituntut oleh KBK.
- Salah satu kelebihan PAIKEM adalah melatih kemandirian siswa dalam belajar termasuk keterampilan mencari dan memanfaatkan informasi.
- Pendalaman pelajaran dilakukan dengan bimbingan langsung dari guru, sedangkan materi yang kurang esensial dapat dibaca sendiri oleh siswa. Dengan jalan demikian tidak perlu khawatir semua materi tidak dapat diselesaikan
- Memberikan pelayanan kepada siswa dengan kemampuan berbeda beda.
- Dengan PAIKEM, anak pandai, sedang, dan kurang semuanya diusahakan meningkatkan kemampuan masing masing.
- Negara negara maju yang sudah menerapkan PAKEM dengan baik menghasilkan orang orang pandai yang melakukan berbagai penelitian dan menghasilkan penemuan penemuan baru yang bermanfaat bagi umat manusia di seluruh dunia.Keberhasilan siswa selama ini hanya dilihat dengan menggunakan ukur-an UAN dan nilai tinggi NEM. Padahal kita semuanya mengetahui bahwa UAN hanya mengukur aspek kognitif saja (tingkat rendah dalam taksonomi Bloom).
- Dalam PAIKEM, berbagai kemampuan siswa (belajar mandiri, bekerjasama, berpikir kritis, mencari informasi, memecahkan masalah, mengambil keputusan dsb) dikembangkan untuk memberikan bekal bagi mereka untuk terjun ke dunia modern yang penuh tantangan dan persaingan antar bangsa.
- KBM yang berhasil adalah KBM yang dapat meningkatkan berbagai kemampuan siswa. Kalau guru banyak berceramah, kemampuan yang dikembangkan pada diri siswa adalah kemampuan mendengarkan, mengingat, dan menjawab pertanyaan ingatan.
- Semuanya dengan daya retensi yang sangat rendah. Sebaliknya dengan PAIKEM, siswa akan terlatih mencari informasi,menyaring informasi, menggunakan informasi, berdiskusi, mengajukan pertanyaan, melakukan pengamatan, penelitian, percobaan , membuat laporan dan sebagainya.
Strategi
Pembelajaran PAIKEM
Pembelajaran yang Aktif
Keberhasilan
pencapaian kompetensi satu mata pelajaran bergantung kepada beberapa aspek.
Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi adalah bagaimana cara seorang guru dalam
melaksanakan pembelajaranKecenderungan pembelajaran sat ini masih berpusat pada
guru dengan bercerita atau berceramah. Siswa kurang terlibat aktif dalam proses
pembelajaran. Akibatnya, tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
rendah. Di samping itu, media jarang digunakan dalam pembelajaran sehingga
pembelajaran menjadi kering dan kurang bermakna. Lebih lanjut Hamzah B Uno
mengatakan, “apabila pembelajaran sudah jarang menggunakan media, maka guru
akan melakukan pembelajaran tidak lebih hanya sekedar menggugurkan kewajiban.
Asal tugasnya sebagai guru dalam melakukan perintah yang terjadwal sesuai denga
waktu yang telah dilaksanakan tanpa peduli apa yang telah diajarkan bisa
dimengerti apa tidak”
Kalau
kita pahami, suasana pembelajaran aktif dapat memberikan atmosfer
berbeda di dalam ruang kelas. Sementara itu pembelajaran yang pasif dapat
menimbulkan suasana pembelajaran yang monotan dan menjemukan, karena
satu-satunya sumber. pengetahuan dikelas adalah guru.
Oleh karena itu, hal yang paling utama yang menjadi keaktifan
siswa di dalam kelas adalah munculnya rasa ingin tahu, ketertarikan dan minat
siswa terhadap hal yang sedang dipelajari. Untuk itu, melalui berbagi teknik
dan metode, guru harus berusaha sebisa mungkin untuk menciptakan suasana
sedemikian rupa guna memicu rasa kepenasaran siswa aktif bertanya,
mempertanyakan mengemukakan
ide dan
pendapat. Dewasa ini kita
menyadari bahwa keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
merupakan faktor penting, kegiatan aktif ini seharusnya tidaklah hanya
berupa keterlibatan secara fisik belaka, tetapi hal yang lebih utama adalah
keterlibatan mental atau intelektual, khususnya keterlibatan
intelektual-emosional. Hal
ini senada dengan apa yang di kemukakan oleh Masitoh, beliau berpendapat bahwa, “Keterlibatan intelektual memberi peluang terjadinya
asimilasi atau akomodasi kognitif terhadap pengetahuan baru, serta terbentuknya
meta-kognisi (kesadaran dan kemampun untuk mengendalikan proses kognitifnya itu)”
Untuk mewujudkan prinsip belajar diatas, terdapat
beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran PAIKEM, antara lain:
- Mengupayakan variasi kegiatan dan suasana belajar dengan penggunaan berbagai strategi pembelajaran
- Menumbuhkan prakarsa siswa untuk aktif dan kreatif dalam kegiatan pembelajaran
- Mengembangkan berbagai pola interaksi dalam pembelajaran, baik antara guru dan siswa maupun antar siswa
- Menggunakan berbagai sumber belajar
- Pemantauan yang intensif dan diikuti dengan pemberian balikan yang spesifik
Pembelajaran yang Inovatif
Apa sebenarnya
pembelajaran yang inovatif itu.?. Menurut TIM Penyususn kamus Pusat Pembinaan
dan Pengembnagan Bahasa, “inovatif berarti bersifat mengenalkan sesuatu yang
baru”.Sedangkan menurut urdin Muhammad, “pembelajaran inovatif adalah suatu
proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan
pembelajaran pada umumnya yang dilkukan oleh guru”. Pembelajaran inovatif lebih
mengarah pada pembelajaran yang erpusat pada siswa. Proses pembelajaran
dirancang, disusun dan dikondisikan untuk siswa agar belajar. Dalam
pembelajaran yang berpusat pada siswa, pemahaman konteks siswa menjadi bagian yang sangat penting.
Karena dari sinilah seluruh rancangan proses pembelajaran dimulai. ubungan
antara siswa dan guru adalah hubungan yang saling belajar dan saling membangun.
Otonomi siswa sebagai pribadi dan subjek pendidikan menjadi titik acuan seluruh
perencanaan dan proses pembelajaran. Selanjutnya pembelajaran inovatif bisa
mengadaptasi dari model pembelajaran menyenangkan yang bisa membuat siswa
terbebas dari kejenuhan kejenuhan pembelajaran. Model pembelajaran inovatif ini tentunya
berbed jauh dari model pembelajaran konvensional yang
memang sudah menjadi kebiasaan dalam pembelajaran. Guru mencoba untuk
menanamkan pemikiran "Learning is fun" kepada semua
peserta didiknya yang merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran
inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan ada lagi
siswa yang pasif di kelas, perasaan tertekan dengan tenggat waktu tugas,
kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan, dan tentu saja rasa bosan.
Pembelajaran yang Kreatif
Kreatif
sering digambarkan dengan kemampuan berfikir kritis dan banyak ide serta
gagasan. Orang kreatif melihat hal yang sama, tetapi melalui cara berfikir yang
berbeda. Profesi guru sebagai bidang pekerjaan khusus dituntut memiliki
komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu, nilai keunggulan
yang harus dimiliki guru adalah kreativitas. Menurut Sardiman, “diantara pembelajaran yang
kreatif adalah pembelajaran yang mengikuti prosedur waktu dalam hal ini adalah
ketepatan guru dalam mengalokasikan waktu yang tersedia dalam suatu interaksi
belajar mengajar”. Pembelajaran kreatif menekankan pada pengembangan
kreatifitas, baik pengembangan kemampuan imajinasi dan daya cipta ( mengarang,
membuat kerajinan tangan, mempraktekkan kesenian dll ) maupun pengembangan
kemampuan berpikir kreatif. Pengembangan kemampuan berpikir kreatif
haruslah seimbang dengan kemampuan berpikir rasional logis.
Kreatifitas merupakan tahap paling tinggi dalam
pengembangan kemampuan belajar seseorang. Untuk menumbuhkan kreatifitas cukup
sulit dilakukan, jika dalam proses yang berlangsung tidak memberikan keaktifan
bagi siswa. Selanjutnya, bagi siswa, pengembangan kemampuan berpikir
kretaif melalui pembelajaran kreatif, akan menjadi bekal yang sangat berharga
untuk menghadapi tantangan dan permasalahan di masa depan, yang tentunya akan
berubah seiring perubahan zaman dan peradaban
Pembelajaran yang Efektif
Bebrapa
ahli pembelajaran mengemukaka pandangannya, misalnya Yusuf Hadi Miarso
sebagaimana pendapatnya dikutip oleh Hamzah B Uno, beliau mengatakan bahwa
pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat menghasilkan belajar
yang bermanfaat dan terfokus pada siswa melalui penggunaanprosedur yang tepat.
Definisi ini mengandung arti bahwa pembelajaran yang efektif haruslah terdapat dua hal penting, yaitu terjadinya
belajar pada siswa dan apa yang dilakukan oleh guru untuk membelajarkan
siswanya. Efektifitas pembelajaran merupakan kriteria penting dalam
setiap pembelajaran. Suatu pembelajaran disebut efektif manakala pembelajaran
tersebut telah mencapai tujuan pendidikan. Tujuan yang diinginkan dalam
pembelajaran itu mencakup pada penguasaan IPTEKS sebagai bahan ajar,
pembentukan keterampilan atau kemampuan belajar yang lebih efektif dan efisien
( belajar mengenai bagaimana cara belajar ), bahkan pembentukan kemampuan meta-kognisi ( kemampuan pengendalian proses kognitif itu sendiri )
Dengan demikian, pendidikan disekolah diharapkan dapat
meujudkan tujuan pendidikan untuk membangun manusia indonesia seutuhnya, yakni
manusia indonesia sebagai fakta a priori, yang dikemudian di bangun
dengn bekal ilmu pengetahuan dan teknologi serta keahlian dan kemahiran
lainnya, sebagai fakta a posteriori.
Pembelajaran Menyenangkan
Pembelajaran
yang menarik adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi
yan diajarkannya dengan situasi dunia nuyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sehari- hari. Secara sederhana, pembelajaran menyenangkan
merupakan pembelajran yang didesain sedemikian rupa sehingga memberikan susana
penuh keceriaan, menyenangkan, dan yang paling utama, tidak membosankan,
peserta didik. Suasana seperti itu akan membuat peserta didik bisa
lebih terfokus pada kegiatan belajar-mengajar dikelasnya, sehingga curah
perhatiannya akan lebih tinggi. Tingginya tingkat curah perhatian tersebut,
akan meningkatkan hasil belajar.
Namun perlu kita ketahui juga, kesenangan belajar bukan hanya karena
lingkungan belajar yang menggairahkan, tetapi juga karena terpenuhinya hasrat
ingin tahu (need achievement) peserta didik. Pembelajaran menyenangkan memerlukan dukungan
pengelolaan kelas serta penggunaan media pembelajaran alat bantu dan atau
sumber belajar yang tepat. Pembelajaran yang menyenangkan dapat juga tercipta
karena proses pembelajaran disesuaikan dengan karekteristik murid ( seperti: kongkrit, holistik, manipulatif, dll ), dengan menerapkan pendekatan CBSA dan atau pendekatan
keterampilan proses.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil isi makalah di atas maka dapat pemakalah
simpulkan bahwa pembelajaran PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan) salah satu metode pembelajaran berbasis lingkungan.
Metode ini mampu melibatkan siswa secara langsung dengan berbagai pengenalan
terhadap lingkungan. Dengan demikian selama dalam proses pembelajaran akan
mengajak siswa lebih aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
PAIKEM
adalah suatu pembelajaran yang mengajak anak didik untuk belajar secara aktif. Mereka
yang mendominasi aktifitas pembelajaran, mereka yang aktif menggunakan otak,
menemukan ide pokok dari mata pelajaran,memecahkan setiap persoalan,
mengaplikasikan apa yang baru dipelajari kedalam kehidupan nyata. Dalam
kegiatan belajar yang aktif, anak didik sendiri yang melakukannya, memecahkan
masalah sendiri, menemukan contoh-contoh secara kreatif, mencoba
keterampilan-keterampilan dan melakukan tugas-tugas tanpa paksaan. Kosentrasikan
diri pada pekerjaan
DAFTAR PUSTAKA
Lajnah
Pentashih Mushaf Al- Quran Departemen Agama RI, Al- Quran Tajwid dan Terjemah, ( Jakarta : PT. Hoirul
Bayan, 2005 )
Nata,
Abuddin, Manajemen Pendidikan, Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indoesia, ( Jakarta : Kencana Penada
Media Group, 2010 )
Umbiyati,
Nur, Ilmu Pendidikan Islam, ( Bandung : Pustaka Setia, 2005 )
TIM
Penyusun, buku panduan
penyusunan Proposal, Tesis, Disertasi Pascasarjana Institut PTIQ Jakarta, (Jakarta: PTIQ Jakarta, 2013)
Syaiful
Bahri, Djamarah, Guru dan Anak Didik.
( Jakarta : Rineka Cipta, 2010)
B
Uno, Hamzah, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, ( Jakarta : Bumi Aksara,
2011 )
Masitoh. Strategi Pembelajaran, ( Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Departemen Agama Republik Indonesia., 2009 )
TIM Penyususn kamus Pusat Pembinaan dan Pengembnagan Bahasa, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Balai Pustaka, 1989 )
Muhammad,
Nurdin, Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif dan Menarik, ( Jakarta : Bumi Aksara,
2011 )
Sardiman,
Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2011 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar