BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab I
ini akan dicantumkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan
sebagai salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional,
dijadikan andalan utama yang berfungsi semaksimal mungkin dalam upaya
meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, di mana iman dan taqwa kepada
Allah swt. menjadi barometer dalam kehidupan di segala bidang. Allah swt.
mengingatkan kita dalam firmanNya dalam surat Al A’raaf ayat 96 sebagai berikut
:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آَمَنُوا
وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ
وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Artinya : Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertaqwa, pasti kami
akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Tetapi ternyata
mereka mendustakan (ayat- ayat Kami), maka kami siksa mereka sesuai dengan apa
yang telah mereka kerjakan (Al A’raaf : 96)[1]
Pendidikan juga dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan
pokok dalam membentuk generasi mendatang. Maka benar apa yang dikatakan Abuddin
Nata dalam bukunya Manajemen Pendidikan Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islamdi
Indonesia, bahwa saat ini situasi dan kondisi yang dihadapi guru jauh berbeda
dengan situasi dan kondisi lima puluh tahun yang lalu . Kini guru hidup di era
globalisasi yang selain mengandung berbagai tantangan yang berat dan komplek,
juga multi efek. Berbagai tantangan tersebut mau tidak mau harus dipecahkan
oleh guru agar tantangan tersebut berubah menjadi peluang[2].
Dengan pendidikan diharapkan dapat
menghasilkan manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu
mengantisipasi masa depan. Dengan demikian
maka hal ini akan senada dengan
pendapat Nur Umbiyati, beliau mengatakan
:
Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia, pendidikan berlangsung
seumur hidup, dan dilaksanakan di dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan merupakan
tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, sekolah, dan pemerintah[3].
Dalam buku
Panduan Penyusunan Proposal, Tesis dan Desertasi Perguruan Tinggi Ilmu Al
Qur’an (PTIQ) disebutkan bahwa latar belakang merupakan kondisi yang terjadi
sebelum penelitian di mulai dan mendorong peneliti untuk melakukan penelitian.
Isi pokok dari latar belakang adalah membangun argumen mengapa penelitian itu
penting untuk dilakukan[4]
Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) di kelas 2, khususnya di kelas 2C, diarahkan agar
menjadi benteng aqidah yang kuat dalam hati murid. Selain menjadi benteng
akidah, pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di kelas 2C juga diharapkan
agar murid mampu mengaplikasikan isi dari materi pembelajaran yang ada di buku
PAI kelas 2. Salah satu isi materi dari buku Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas
2 adalah adab makan dan adab minum. Dalam
agama Islam,
makan dan minum memiliki peraturan sendiri dan bukan
hanya untuk terlihat bagus dan teratur, tetapi adab
makan dan minum juga memiliki fungsi dalam kehidupan sehari- hari.
[1] Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Gerakan Wakaf Al Qur’an
untuk Mengingat Kemuliaan Masjid Al Aqsha,
( Jakarta : Cahaya Qur’an, 2006 ), Hal. 163
[2] Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia,
(Jakarta : Kencana, 2010). Hal. 64
[3] Nur Umbiyati, Ilmu Pendidikan Islam untuk
IAIN, STAIN, PTAIS, (Bandung : Pustaka Setia, 2005), Hal. 220
[4] Nasaruddin Umar dan Darwis Hude, Panduan Penyusunan Proposal, Tesis dan Desertasi Perguruan Tinggi Ilmu Al
Qur’an (PTIQ), ( Jakarta : Pascasarjana Institut PTIQ Jakarta, 2013). Hal. 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar